- Pendidikan kedokteran di Indonesia membutuhkan waktu setidaknya 5,5 tahun ditambah 1 tahun Magang untuk memenuhi syarat program master. Mahasiswa yang telah menyelesaikan 3,5 tahun pertama dianggap sudah lulus, dan diberikan gelar “Sarjana Kedokteran” (Sarjana Kedokteran).
- Tingkat kelulusan di Indonesia untuk kursus Dokter sekitar 88% pada tahun 2020.
- “Pembayaran Biaya Sekali Pakai” khususnya di perguruan tinggi swasta merupakan salah satu tantangan utama bagi sebagian besar calon dokter di Indonesia. Telah ada protes massal terhadap tren ini.
Pasar Pendidikan Kedokteran Indonesia: Populasi Indonesia telah meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir dan mencapai 272 juta pada tahun 2020. Diperkirakan akan terus tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang juga yang mengarah pada peningkatan jumlah calon medis di negara ini. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan negara untuk memfasilitasi permintaan yang meningkat. Semua calon medis harus menjalani Pemeriksaan untuk mengejar Sarjana Ilmu Kedokteran dan menjadi Dokter. Dibutuhkan sekitar 10-13 tahun untuk menjadi dokter spesialis di Indonesia.
Pemberdaya Pendidikan Kedokteran di Indonesia: Indonesia dianggap baik dalam pendidikan kedokteran karena menyediakan lingkungan yang bagus untuk menampung siswa terutama Aspiran Internasional karena faktor-faktor seperti sejumlah besar sekolah kedokteran, infrastruktur yang baik, kesempatan kerja yang tinggi dan skema beasiswa yang baik. Selain itu, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan universitas Australia seperti University of Melbourne dan University of Queensland untuk mendirikan kampus cabang di Indonesia, sehingga semakin memperluas peluang bagi mahasiswanya..
Program Spesialis di Indonesia: Ada banyak program spesialis yang tersedia di Sistem Pendidikan Kedokteran Indonesia seperti Dokter Anak, Bedah, Penyakit Dalam, Oftalmologi, Anestesiologi dan banyak lagi. Kebanyakan program spesialis ditawarkan oleh lembaga publik yang memiliki modul pembelajaran dan pelatihan yang terstruktur dengan baik. Apalagi Spesialisasi di Indonesia membutuhkan gelar Sarjana ditambah 1 Tahun Magang, Praktek rotasi dan kelulusan ujian dewan yang dilakukan oleh dewan program spesialis negara.
Laporan berjudul “Lanskap Pasar Pendidikan Kedokteran Indonesia- “Perubahan yang Berkelanjutan dalam Kurikulum Kursus Telah Membantu Sistem Pendidikan Kedokteran Indonesia Meningkatkan Keterampilan Lulusan Kedokteran” oleh Ken Research menyarankan bahwa Fakultas Kedokteran menghadapi sedikit penurunan dalam hal Jumlah Penerimaan dan Lulusan di tengah masa COVID-19. Secara keseluruhan, kurikulum kedokteran dasar Indonesia adalah program sarjana yang berjalan rata-rata selama 5-5,5 tahun. Kelebihan utama mengejar kedokteran di Universitas di Indonesia (khususnya untuk Siswa Internasional) adalah faktor-faktor seperti banyaknya sekolah kedokteran di negara ini yang mengarah pada penerimaan rata-rata yang lebih tinggi, beberapa beasiswa serta kesempatan kerja yang disediakan oleh negara dan peningkatan infrastruktur.
Segmen Utama dalam Pembahasan Laporan: –
Segmentasi Pasar menurut jenis Perguruan Tinggi (Jumlah Perguruan Tinggi)
Perguruan Tinggi Swasta
Perguruan Tinggi Negeri
Segmentasi Pasar menurut Daerah (Jumlah Perguruan Tinggi)
Jawa
Sumatra
Sulawesi
Bali dan Nusa Tenggara
Kalimantan
Maluku
Papua
Segmentasi Pasar menurut Akreditasi Perguruan Tinggi Fakultas Kedokteran (Jumlah Perguruan Tinggi)
A
B
C
Dokter
Ringkasan
Proses Penerimaan
Tingkat Kelulusan
Jumlah Lulusan
Jumlah Total Penerimaan
Spesialis Penyakit Dalam
Persyaratan Pendaftaran
Struktur Biaya
Proses seleksi
Jumlah Lulusan
Jumlah Total Penerimaan
Perbandingan Lintas Perguruan Tinggi yang menawarkan Program Spesialis Penyakit Dalam
Permintaan untuk Contoh Laporan: – https://www.kenresearch.com/sample-report.php?Frmdetails=NDY1MTIy
Spesialis Mata
Struktur Biaya
Proses seleksi
Jumlah Lulusan
Jumlah Total Penerimaan
Perbandingan Lintas Perguruan Tinggi yang menawarkan Program Spesialis Mata
Jumlah Dokter Spesialis Mata di Wilayah Indonesia
Narasumber Utama
Sekolah Tinggi Kedokteran Umum
Sekolah Tinggi Kedokteran Swasta
Calon mahasiswa Sarjana Pendidikan Kedokteran
Calon mahasiswa Magister Pendidikan Kedokteran khususnya Penyakit Dalam dan Oftalmologi atau Spesialis Mata
Periode Waktu yang Tercatat dalam Laporan::
Tahun Dasar: 2020
Periode Waktu Historis: 2015–2020
Periode Waktu Proyeksi: 2021-2025
Perguruan Tinggi yang Tercakup:
Lanskap di Indonesia Daftar 10 Institusi teratas Pendidikan Kedokteran meliputi Perguruan Tinggi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Universitas Padjadjaran, Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Universitas Hassanudin, Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Topik Utama Pembahasan pada Laporan
Pengenalan Pendidikan Kedokteran Indonesia
Lanskap Rinci Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri
Ekosistem Pasar
Tren dan Tantangan di Industri
Basis Segmentasi Pasar Lembaga, Wilayah dan Akreditasi
Proses Penerimaan untuk Program Sarjana dan Magister
Analisis Detil Program Dokter (Ukuran Pasar berdasarkan Intake dan Lulusan)
Analisis Detil Ukuran Pasar Obat Penyakit Dalam berdasarkan Asupan dan Lulusan)
Analisis Detil tentang Ukuran Pasar Oftalmologi berdasarkan Asupan dan Lulusan)
Pemain Utama di Pasar Pendidikan Kedokteran Indonesia
Untuk Info Lebih Lanjut tentang Laporan Penelitian, Klik tautan di bawah ini: –
Hubungi Kami: –
Ken Research
Ankur Gupta, Head Marketing & Communications
Support@kenresearch.com
+91-9015378249