Temuan Utama:
Sejak 5 tahun terakhir, pertumbuhan luas lahan pertanian yang tersedia di negara ini sangat sedikit, namun permintaan akan makanan terus meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan pergeseran ke arah adopsi lebih banyak penggunaan produk agrokimia dan mekanisasi dalam proses pertanian. Pada tahun 2018, Indonesia mencatat lahan subur seluas 571,1 km persegi di negara ini.
Pasar bahan kimia pertanian di Indonesia diharapkan menjadi saksi penggerak menuju bahan kimia pelindung tanaman yang hemat biaya dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa biaya input tetap serendah mungkin karena terbatasnya sumber pendanaan yang tersedia bagi petani.
Sekitar 10,0%-12,0% pestisida yang beredar di pasar Indonesia bersifat ilegal atau palsu. Hal ini menjadi tantangan besar bagi produsen sehingga menurunkan pendapatan mereka secara keseluruhan di dalam negeri. Selain itu, perusahaan harus secara teratur mengatur drive palsu untuk meningkatkan kesadaran produk yang mengakibatkan peningkatan lebih lanjut dalam biaya operasional mereka.
Pergeseran menuju Metode Produksi yang Berkelanjutan, Hemat Biaya, dan Ramah Lingkungan: Karena sistem pengendalian hama terpadu di dalam negeri, petani Indonesia beralih ke metode produksi yang berkelanjutan dan organik, yang akan meningkatkan permintaan Biopestisida dan produk organik lainnya di dalam negeri. Juga, dengan peningkatan peraturan seperti RSPO, ada kebutuhan yang lebih besar untuk mengembangkan pengganti organik untuk bahan kimia yang digunakan dalam pertanian oleh produsen.
Analis di Ken Research dalam publikasi terbaru mereka “Prospek Pasar Agrokimia Indonesia hingga 2025– Berdasarkan Jenis Pestisida (Herbisida, Insektisida, Fungisida, Bio Pestisida dan Lainnya), Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman (Generik dan Dipatenkan), Berdasarkan Bentuk Agrokimia (Cair, Butiran dan Bubuk), Berdasarkan Aplikasi (Sereal, Sayuran, Buah dan Perkebunan) dan Berdasarkan Wilayah Penjualan (Wilayah Jawa & Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan)” menyarankan bahwa pasar agrokimia di Indonesia akan tumbuh dengan CAGR sekitar 9,2% dalam hal nilai penjualan selama periode perkiraan 2019-2015, karena faktor-faktor seperti pertumbuhan permintaan produk pertanian, masuknya pemain nasional dan internasional baru, merger dan akuisisi baru dan peningkatan dukungan pemerintah.
Musim kemarau berkepanjangan: Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia mengalami musim kemarau sekitar 3-4 kali lipat yang berdampak besar pada produksi dan penjualan produk pertanian di dalam negeri. Musim kemarau yang berkepanjangan diperkirakan akan terjadi lagi di masa depan dan mengingat ketergantungan Indonesia yang tinggi pada curah hujan untuk irigasi, ada kebutuhan yang lebih besar bagi petani untuk mengadopsi metode alternatif untuk meningkatkan produktivitas seperti peningkatan penggunaan pestisida, pupuk dan penyedia nutrisi tanaman lainnya.
Peningkatan Investasi dalam Kegiatan Penelitian & Pengembangan: Perusahaan internasional di Indonesia rata-rata menghabiskan 10,0%-13,0% dari pendapatan tahunan mereka untuk kegiatan penelitian & pengembangan guna mengembangkan bahan aktif baru di dalam negeri, yang akan melengkapi peluncuran jenis produk baru di pasar. Beberapa perusahaan seperti Bayer, BISI dan FMC telah menyiapkan peluncuran produk mereka di tahun-tahun mendatang tergantung pada tren dan permintaan yang berkembang di pasar.
PERMINTAAN CONTOH LAPORAN: – https://www.kenresearch.com/sample-report.php?Frmdetails=MzAzMDYz
Segmen Utama Pembasan: –
Berdasarkan Jenis Pestisida
Herbisida
Insektisida
Fungisida
Biopestisida dan Lainnya
Berdasarkan Jenis Herbisida
Glifosat
Paraquat
Atrazin
Lainnya (termasuk Metsulfuron, Acetochlor, dll.)
Berdasarkan Jenis Insektisida
Piretroid
Abamektin
Rynaxypyr
Klorpirifos
Lainnya (termasuk Azadirachti, Bacillus thuringiensis)
Berdasarkan Jenis Fungisida
Triazol
Strobilurin
Fungisida Kontak termasuk Propionik, Klorotalonil
Lainnya (termasuk Carbendazim, Organomerkuri, Sodium Dichromate)
Berdasarkan Jenis Produk Perlindungan Tanaman
Umum
Dipatenkan
Berdasarkan Bentuk Pestisida
Cairan
Butiran
Bubuk
Berdasarkan Jenis Tanaman
Sereal
Sayuran
Buah
Perkebunan
Berdasarkan Jenis Tanaman Sereal
Beras
Jagung
Kedelai
Lainnya (termasuk jagung, barley dan tanaman serealia lainnya)
Berdasarkan Jenis Sayuran
Bawang
Cabai
Tomat
Kentang
Kubis
Yang lainnya
Berdasarkan Jenis Buah
Jeruk
Pisang
Mangga
Lainnya (Termasuk Jambu Biji, Manggis dan buah-buahan lainnya)
Berdasarkan Jenis Perkebunan:
Kelapa Sawit
Tebu
Karet dan Teh
Kehutanan
Berdasarkan Wilayah
Wilayah Jawa dan Bali
Sulawesi
Sumatera
Kalimantan
Narasumber Utama
Perusahaan Kapitalis Ventura
Produsen Agrokimia
Pemasok Bahan Baku
Lembaga Penelitian & Pengembangan
Badan Pemerintah & Otoritas Pengatur
Periode Waktu yang Tercakup Pada Laporan:
Periode Waktu secara Historis: 2014-2019P
Periode Waktu Proyeksi Pasar: 2019P-2025F
Daftar Perusahaan yang Tercakup:
PT Syngenta Indonesia
PT Bayer Indonesia
PT Bina Guna Kimia (FMC)
PT Bima Kimia Nufarm
PT Corteva Agriscience
PT BASF Indonesia
PT UPL Indonesia
PT Agricon,
PT Dharma Guna Wibawa
Bingei Agung
PT Excel Meg Indonesia
PT BISI International Tbk
Topik Utama Pembahasan pada Laporan
Tinjauan dan Kejadian Pasar Agrokimia Indonesia (Ringkasan dan Kejadian termasuk Tahap Pasar, Sifat Pasar dan Penggerak Pertumbuhan, Grafik Siklus Bisnis)
Analisis Rantai Nilai Pasar Agrokimia Indonesia
Gambaran Umum Skenario Pertanian Indonesia (Tinjauan Pertanian, Kontribusi Terhadap PDB, Luas Tanam Dan Produksi, Tingkat Mekanisasi, Tanaman Utama, Iklim, Tantangan dan Sumber Kredit)
Pengenalan Pasar Agrokimia Indonesia (Pendapatan dari Formulan, Pendapatan dari Penjualan Produk Teknis dan Tren Harga)
Segmentasi Pasar Agrokimia Indonesia
Skenario Perdagangan di Pasar Agrokimia Indonesia (Berdasarkan Nilai, Berdasarkan Volume, dan Berdasarkan Negara)
Tren dan Perkembangan Pasar Agrokimia Indonesia
Isu dan Tantangan Pasar Agrokimia Indonesia
Lanskap Regulasi Pasar Agrokimia Indonesia
Analisis SWOT Pasar Agrokimia Indonesia
Skenario Persaingan Pasar Agrokimia Indonesia (Skenario Persaingan, Kekuatan dan Kelemahan, Pangsa Pasar, Perbandingan Silang, Profil Perusahaan Pemain Utama)
Proyeksi Masa Depan Pasar Agrokimia Indonesia, 2019P-2025F
Prospek Masa Depan Segmentasi Pasar Agrokimia Indonesia, 2019P-2025F
Rekomendasi Analis
Untuk Info Lebih Lanjut tentang Laporan Penelitian, Klik tautan di bawah ini: –
Prospek Pasar Agrokimia Indonesia
Hubungi Kami: –
Ken Research
Ankur Gupta, Head Marketing & Communications
Support@kenresearch.com
+91-9015378249