Maret 2022
- Kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan perusahaan rintisan (Startup) dan peningkatan infrastruktur digital adalah faktor pendorong utama terhadap pertumbuhan untuk Industri Agritech.
- Peningkatan penggunaan Kecerdasan Buatan – Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) telah memicu minat dalam pertanian. Kemajuan teknologi ini akan membantu petani untuk mengotomatisasi dan menstandardisasi praktik pertanian mereka.
- Pasar Pertanian sebagai Layanan (Farming as a Services – FaaS) akan terus mendominasi pasar Agritech secara keseluruhan dengan memberikan kontribusi ~48% dari total pendapatan yang dihasilkan.
Dukungan dan Kolaborasi Pemerintah yang Berkelanjutan:
Kenaikan nilai pasar agritech akan didorong oleh dukungan pemerintah dalam bentuk hibah atau bantuan dan akses ke fasilitas penelitian pemerintah yang dapat mendorong pertumbuhan, terutama pada segmen yang kekurangan dana. Bekerja sama dengan jaringan mitra seperti pedagang, pembeli massal, mitra teknologi, dan lembaga penelitian akan berkontribusi pada nilai CAGR yang tinggi.
Tren Budidaya Akuakultur yang Meningkat:
Akuakultur, sebagai salah satu sektor bisnis yang tumbuh paling cepat, memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan. Masa depan akuakultur di Indonesia terlihat menjanjikan karena karakteristik lokasi geografis dan banyak perusahaan rintisan inovatif yang hadir dengan solusi hebat untuk pengelolaan ikan, makanan laut, udang, dll.
Kemajuan Teknologi di Bidang Pertanian:
Lebih banyak pemain diharapkan untuk datang dan mengembangkan teknologi sensor berbasis Internet of Things – IoT untuk pengumpulan data yang tidak memerlukan konektivitas internet setiap saat. Para pemain diharapkan akan mengaplikasikan pengelolaan data ke dalam sistem Blockchain sehingga bahan baku dapat langsung dilacak ke sumber-sumber yang mengupayakan dan menghasilkannya. Adopsi luas dalam pengaplikasian drone untuk penyemprotan pestisida dan yang lainnya, terutama di kalangan petani menengah dan besar sangat diharapkan dalam waktu dekat.
Peningkatan adopsi ponsel cerdas (smartphone):
Sektor seluler di Indonesia telah mengalami pertumbuhan secara besar-besaran, dibuktikan dengan 176 juta orang Indonesia yang kini berlangganan layanan seluler. Unsur penting di balik pertumbuhan ini adalah penggunaan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi yang cerdas untuk memacu kemajuan di semua sektor.
Laporan riset pasar berjudul “Prospek Pasar Agritech Indonesia hingga 2026: Didorong oleh Start-up Inovatif dan Masuknya Investor Asing” telah dipublikasikan oleh Ken Research, menunjukkan bahwa pasar Indonesia untuk sektor Agritech diperkirakan akan tumbuh lebih jauh dalam waktu dekat, dengan meningkatnya adopsi smartphone dan perangkat yang terhubung ke internet di kalangan petani Indonesia. Pasar diperkirakan akan mencatat CAGR positif ~31,0% berdasarkan pendapatan yang dihasilkan, selama periode perkiraan dari tahun 2022-2026.
Segmentasi Pembahasan Utama pada Laporan
- Besar Pasar Agritech
- Besar Pasar berdasarkan pendapatan yang dihasilkan, FY’16-FY’21
- Besar pasar setiap sub-sektor Industri Agritech berdasarkan pendapatan yang dihasilkan, FY’16-FY’21
- Segmentasi Pasar
- Segmentasi perusahaan Startup berdasarkan sub-sektor Industri Agritech (FaaS, Fintech, Market Access, Agritech, Agri Biotech)
- Segmentasi perusahaan Startup berdasarkan tahun pendirian (FY’13-FY’20)
- Segmentasi perusahaan Startup Berdasarkan lokasi kota di Indonesia mencakup Jakarta, Bogor, Bandung, Malang, Yogyakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Lampung,)
- Segmentasi perusahaan Startup Berdasarkan Tahap Pendanaan (Pre Seed, Seed, Series A, Series B, Convertible Note, Grant, Debt Financing)
- Segmentasi perusahaan Startup berdasarkan Entitas Pendana (Asing, Domestik, Keduanya)
- Tinjauan setiap sub-sektor dari kategori produk dan jasa (FaaS, Fintech, Market Access, Agritech, Agri Biotech) berdasarkan
- Model operasional bisnis
- Lini masa Pemain Utama
- Portofolio Layanan
- Tantangan
- Skenario Kompetitif
- Perbandingan antara para Pemain Utama
- Studi Kasus
- Prospek & Proyeksi Masa Depan
- Rekomendasi Analis
- Narasumber utama
- Perusahaan untuk produk dan jasa Farming as a Service (FaaS)
- Perusahaan untuk produk dan jasa Agri Fintech
- Perusahaan untuk produk dan jasa Agritech
- Perusahaan untuk produk dan jasa Market Access
- Perusahaan untuk produk dan jasa Agri Biotech
- Petani/Nelayan
- Investor
- Regulator
- Pemasok Pakan, Peralatan, Pupuk
- Periode Waktu yang Tercatat dalam Laporan
- Periode waktu secara historis: FY’16-FY’21
- Periode waktu untuk perkiraan (forecasting): FY’22-FY’26
- Perusahaan di Indonesia dalam ekosistem AgriTech
- Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Farming as a Service (FaaS)
- Sayurbox
- TaniSupply
- Aruna
- Perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Fintech
- TaniFund
- eFishery
- Koltiva
- Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Market Access
- 8 Villages
- Fishlog
- Sgara
- Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agritech
- Neurafarm
- Dycodex
- JALA
- Para perusahaan untuk kategori produk dan jasa Agri Biotech
- Pandawa Agri
- Magalarva
- FistX
Topik-topik utama pembahasan pada Laporan
- Tinjauan Sektor Pertanian di Indonesia
- Demografi pada Industri Pertanian di Indonesia
- Sisi Permintaan: Skenario Pertanian di Indonesia
- Sisi Pasokan: Skenario Pertanian di Indonesia
- Tinjauan Pasar Agritech di Indonesia
- Tinjauan untuk Alat dan Teknologi Digital pada sector Pertanian di Indonesia
- Ekosistem Entitas Utama di Pasar Agritech di Indonesia
- Model Operasional Bisnis Agritech
- Besar Pasar Industri AgriTech
- Besar Pasar sub-sektor Industri AgriTech dari kategori produk dan jasa
- Segmentasi perusahaan Startup menurut Kategori Bisnis
- Segmentasi perusahaan Startup menurut tahun pendirian
- Segmentasi perusahaan Startup menurut Lokasi
- Segmentasi perusahaan Startup menurut Tahap Pendanaan
- Segmentasi perusahaan Startup menurut Entitas Pendanaan
- Tren dan Perkembangan di pasar Agritech
- Tantangan yang dihadapi oleh Startup Agritech
- Lanskap Regulasi di pasar Agritech
- Inisiatif Utama Pemerintah di pasar Agritech di Indonesia
- Tren Teknologi di Industri Agritech
- Analisis Porter untuk Industri Agritech Indonesia
- Penggerak Pertumbuhan di Pasar Pertanian di Indonesia
- Skenario Kompetisi antar sub sector Industri Agritech
- Perbandingan antara Teknologi yang digunakan di Agritech Space
- Tinjauan untuk sub sektor Industri: Farming as a Service (FaaS)
- Tinjauan untuk sub sektor Industri: Agri Fintech
- Tinjauan untuk sub sektor Industri: Market Access
- Tinjauan untuk sub sektor Industri: Agritech (teknologi pertanian)
- Tinjauan untuk sub sektor Industri: Agri Biotech
- Analisis Permintaan dari masing-masing sub sektor Industri
- Portofolio Layanan dari masing-masing sub sub sektor Industri
- Perbandingan Silang antara para Pemain Utama
- Studi Kasus (Chilibeli, Sayurbox, TaniFund, Crowde, eFishery, Koltiva, Dycodex, Aruna, Magalarva )
- Prospek & Proyeksi Masa Depan
- Rekomendasi Analis
- Bagaimana Masa Depan untuk Industri Agritech?
- Peta Jalan Teknologi (Technology Roadmap)
- Diskusi tentang Industri
Hubungi kami:
Ankur Gupta, Kepala Pemasaran dan Komunikasi
Ankur@kenresearch.com
+91-9015378249